Phone:+(62-21) 8357385
Budget adalah anggaran dalam bahasa Indonesia. Budgeting adalah penganggaran merupakan metode yang telah di terapkan di berbagai macam jenis bisnis, yang bisa digunakan untuk menekan pengeluaran yang tidak perlu. Jika saat ini, anda masih mencari tahu apa itu budgeting dan cara penerapannya, maka jawabannya akan ditemukan disini. Sebelum di implementasikan pada bisnis anda, ada baiknya mengenal terlebih dahulu istilah budgeting.
Budgeting dalam bahasa Indonesia disebut dengan penganggaran. Budgeting merupakan rencana perkiraan pengeluaran dana atau biaya (dinyatakan dalam unit moneter) perusahaan yang terjadi akibat adanya aktivitas atau kegiatan operasional untuk menghasilkan produk atau jasa dan berlaku dalam 1 periode tertentu.
Sederhananya, budgeting itu mempersiapkan anggaran dana yang kira-kira akan di keluarkan di periode selanjutnya. Jadi perusahaan bisa mempersiapkan anggaran tersebut dan menekan biaya yang tidak diperlukan kedepannya. Budgeting sama seperti planning ketika sedang akan liburan. Setiap individu harus mempersiapkan hotel, uang, akomodasi, pakaian, peralatan mandi yang kira-kira akan digunakan selama liburan.
Tentu apa yang dibawa saat liburan adalah perkiraan atau rencana, yang belum tau apakah tepat sesuai rencana atau tidak, namun sebagian besar pasti tepat. Liburan seperti bisnis atau usaha anda, sedangkan peralatan dan perlengkapan lain seperti anggaran atau dana.
Periode budgeting dalam setiap perusahaan atau lingkup bisnis berbeda-beda. Ada bugeting untuk 1 tahu, caturwulan (setiap 4 bulan), dan triwulan (setiap 3 bulan). Tidak ada penentu periode, semua adalah keputusan perusahaan. Tentukan waktu yang terbaik untuk mengelola penganggaran tersebut.
Setiap pelaku bisnis menyusun budgeting untuk mempersiapkan pengeluaran yang secara umum pasti akan terjadi di aktivitas operasional selanjutnya. Menurut Nafirin (2004) tujuan penyusunan budgeting antara lain:
Sedangkan menurut pendapat Cristina (2001:4) tujuan dalam menyusun anggaran adalah
Setiap perusahaan atau pemilik bisnis pasti memiliki tujuan ketika memutuskan untuk menyusun budgeting bagi operasional mereka. Para ahli hanya menginformasikan sebagian besar tujuan tersebut yang biasanya menjadi tujuan perusahaan. Hal yang terpenting sebelum menyusun anggaran adalah tentukan dahulu goals perusahaan atau bisnis anda. Sehingga anda memiliki dasar untuk membuat budgeting yang sesuai nantinya.
Budgeting banyak diterapkan pada banyak usaha bisnis, mulai dari bisnis UKM (Usaha Kecil Menengah) hingga lingkup bisnis yang sudah besar. Para manajemen tahu, bahwa penggunaan budgeting sangat bermanfaat dan mempengaruhi profit perusahaan. Setelah mengetahui tujuan perusahaan dan tujuan dalam menyusun anggaran, maka anda juga berhak mengetahui kelebihan-kelebihan yang akan di dapatkan ketika perusahaan menggunakan budgeting selama periode berjalan.
Budgeting seperti langkah-langkah untuk bekerja dalam 1 periode waktu. Budgeting menjadi pedoman biaya apa saja yang akan dikeluarkan, sehingga pelaku penganggaran mengerti apa yang harus dilakukan selanjutnya. Misalkan dalam anggaran yang disusun terdapat pengeluaran biaya produksi setiap bulan adalah Rp. 10,000,000 untuk menghasilkan kurang lebih 50 barang.
Maka anda akan dapat membatasi diri ketika biaya produksi sudah mendekati Rp. 10,000,000 atau barang yang diproduksi sudah mencapai 50, sekalipun biaya nya belum sampai Rp. 10,000,000. Jika salah satu itu terjadi, maka sudah menjadi peringatan bagi pihak produksi untuk mulai berhenti memproduksi barang. Dengan adanya pedoman ini, akan berdampak positif pada biaya pengeluaran, memberikan target-target dan menjaga profit.
Tim perusahaan bisa menggunakan budgeting sebagai pembanding dengan kinerja nyata selama masa penganggaran. Biasanya pada akhir periode, tim akan melakukan review bersama, apakah aktivitas perusahaan sudah sesuai dengan budgeting yang telah disusun sebelumnya.
Jika sudah sesuai, maka kinerja perusahaan dapat dikatakan baik dan tim bisa menggunakan pengalaman ini untuk kembali membuat budgeting di periode selanjutnya dengan jumlah yang kurang lebih sama.
Jika ternyata tidak sesuai, maka kinerja perusahaan saat itu di anggap kurang baik. Berarti ada biaya lebih yang di keluarkan. Tim harus me review kembali departemen mana yang tidak sesuai dengan anggaran dan mintalah pertanggungjawaban mereka. Cari tahu juga apa yang membuat aktivitas tersebut tidak sesuai dengan rencana. Apabila karena memang saat itu ada biaya tak terduga yang harus dikeluarkan, jadikan hal tersebut sebagai review di penyusunan budgeting selanjutnya.
Tanpa adanya anggaran, uang yang keluar selama masa kerja tidak dapat terawasi dengan baik. Setiap ada permintaan biaya, pasti bagian finance akan mengeluarkan sejumlah uang. Budgeting memberikan dampak positif, yaitu untuk mengawasi biaya yang keluar, sehingga tidak ada lagi pengeluaran tanpa alasan yang tidak jelas. Perusahaan tentu akan mendapatkan keuntungan lebih karena biaya terkontrol.
Tujuan dari budgeting adalah untuk memberikan informasi sumber dana dan investasi. Karena pembiayaan telah terperinci dengan jelas, maka akan mengurangi kecurangan yang di akibatkan oleh pihak internal perusahaan. Tidak ada lagi pembiayaan yang melebihi anggaran dengan alasan apapun, karena dana telah di anggarkan ke masing-masing departemen.
Begitupun dengan penerimaan, dengan adanya anggaran yang disusun sedemikian rupa, perusahaan mempunyai bayangan perkiraan omset yang didapat. Jika omset yang tidak sesuai, maka akan mudah melakukan cek untuk mencari alasan ketidak sesuaiannya.
Setelah mengetahui pengertian, tujuan dan kelebihan budgeting, langkah selanjutnya adalah menyiapkan tim yang dibutuhkan untuk menyusun anggaran. Bentuk lah tim yang terdiri dari finance dan setiap kepala departemen. Finance bertujuan untuk mengawasi keuangan perusahaan dan memberikan masukan kepada setiap kepala departemen yang terlibat. Kepala departemen bertujuan untuk memberikan data dana anggaran yang kira-kira dibutuhkan untuk periode selanjutnya.
Setelah menyerahkan pengajuan anggaran, finance harus kembali melihat apakah dana tersebut bisa diatasi perusahaan atau tidak kedepannya. Finance juga harus cek kembali apakah dana sesuai atau tidak dengan kegiatan yang berjalan. Sebab kembali ke tujuan awal budgeting adalah untuk pedoman bekerja dan memberikan manfaat mengurangi resiko penggelapan dana.
Jika tim sudah terbentuk, persiapkan laporan anggaran periode sebelumnya, neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas sebagai pendukung penyusunan anggaran yang efisien. Biasanya anggaran disusun saat akhir periode, berasamaan dengan selesainya laporan keuangan dibuat. Laporan ini berfungsi sebagai landasan untuk melihat kinerja perusahaan selama penganggaran tahun sebelumnya dan untuk mempersiapkan dana bagi penganggaran periode berikutnya.
Kemudian tentukan anggaran-anggaran yang akan dibuat. Biasanya klasifikasinya sebagai berikut:
Tentukan apa saja yang kira-kira harus dianggarakan di periode selanjutnya. Jika sebelumnya sudah menerapkan sistem budgeting, bisa di review lagi apakah akan tetap menggunakan anggaran tersebut atau perlu ada anggaran yang ditambahkan atau dikurangi. Jika masih baru pertama kali membuat, anda bisa melakukan komunikasi dengan tim, untuk mengetahui anggaran apa saja yang sekiranya diperlukan.
Pisahkan anggaran yang masih berjalan dan yang akan berjalan, sehingga tidak tercampur satu dengan yang lain. Nantinya anggaran tersebut akan disesuaikan dengan laporan keuangan. Jangan lupa untuk melakukan pengawasan yang ketat, dimulai dari saat penyusunan hingga periode anggaran berjalan. Setelah melakukan semua itu, anda akan kembali lagi pada tahap awal, yaitu membandingkan dengan laporan keuangan dan me review hasil dari budgeting tersebut.
Menurut Gunawan dan Asri (2003), ada beberapa karakterisik penting yang harus diaplikasikan kepada perencanaan budgeting perusahaan. Beberapa karakteristik penting budget adalah:
Artinya harus sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Tidak sengaja melebihkan untuk mendapatkan ekspetasi lebih walau secara laporan yang ada hal itu tidak mungkin.
Dapat menyesuaikan dengan kondisi. Misalkan anggaran untuk listrik setiap bulan adalah Rp. 1,000,000. Tetapi pada bulan ke sekian listrik mengalami kenaikan menjadi Rp. 1,500,000. Budget pun harus luwes dan diubah. Tapi tetap selidiki dulu jika harus melakukan perubahan anggaran dalam periode perjalan.
Budget adalah proses yang harus diperhatikan secara terus menerus, supaya biaya yang dikeluarkan tidak melenceng dan sesuai dengan yang telah disusun dan penerimaan minimal sesuai dengan yang diperkirakan.
Komunikasi merupakan kunci utama dalam kesuksesan budgeting. Sebab ketika ada kendala, maka pihak yang terkait harus segera melakukan komunikasi agar tidak terjadi fraud dalam anggaran. Ditambah, budgeting harus sesuai dengan rencana. Jangan sampai suatu departemen mengeluarkan dana melebihi budget yang ditentukan, karena adanya salah komunikasi.
Motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah disepakati bersama. Anggaran merupakan salah satu misi untuk mencapai visi perusahaan. Maka dari itu penyusunannya harus bisa memberikan motivasi bagi anggota untuk tetap menjaga biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperkirakan sesuai. Sehingga Budgeting penting untuk menjadi realistis namun tetap optimis.
Mendorong para pekerja untuk sama-sama berpatisipasi dalam menyusun dan menjalankan anggaran. Dengan adanya pastisipasi, maka perusahaan akan mendapatkan banyak masukan atau saran dan mereka akan merasa dilibatkan untuk kemajuan perusahaan.
Efeknya adalah mereka akan bekerja dengan semangat karena merasa “memiliki” bisnis itu juga. Yang dinamakan "sense of belonging" pada sebuah perusahaan itu penting. Sehingga memang anggota perusahaan harus merasa didengarkan dan merasa berkontribusi terhadap planning ini.
Sedangkan menurut pendapat Stoner dan Freeman (1995) dalam menyusun budget ada 2 cara yang bisa dipilih untuk perusahaan:
Merupakan cara penyusunan budget yang ditetapkan oleh pimpinan tertinggi dalam perusahaan atau dalam tim budgeting. Disini para bawahan atau kepala departemen hanya boleh memberikan sedikit kontribusi atau sama sekali tidak ada kontribusi.
Kelebihan dari top down budgeting adalah menghemat anggaran dan mempersingkat waktu penyusunan, karena tidak perlu lagi melakukan komunikasi 2 arah dan saling meminta pendapat. Tidak perlu lagi ada revisi, karena tidak ada masukan.
Sedangkan kerugiannya adalah keperluan per derpartemen tidak dihitung baik-baik dan cermat, sehingga bisa saja biaya yang di anggarkan kurang atau kelebihan. Mereka pun akan mengalami dampak psikologis, merasa tidak diterima oleh perusahaan.
Merupakan cara penyusunan budget yang disiapkan oleh pihak-pihak yang akan menjalankan anggaran tersebut. Jadi disini keperluan setiap departemen akan di susun oleh kepala departemen dan di serahkan ke pimpinan tim budgeting, kemudian dikaji ulang dan dijadikan anggaran untuk periode selanjutnya.
Asian Businesswoman Leading Meeting At Boardroom Table
Kelebihan dari bottom's up budgeting adalah perusahaan dapat menganggarakan secara efektif dan lebih akurat keperluan setiap departemen, sehingga kemungkinan besar jumlah yang nantinya dikeluarkan akan sesuai. Mereka juga akan merasa dilibatkan dalam kemajuan perusahaan. Kelemahannya adalah memerlukan banyak waktu, karena harus disusun satu-satu setiap departemen.
Nah itu dia pembahasan kali ini tentang budgeting. Ada baiknya Anda mulai melakukan optimisasi budgeting pada perusahaan Anda. Agar perusahaan Anda dapat melihat dengan lebih jelas anggaran keluar dan masuk di perusahaan Anda, dan darimana asalnya. Selain budgeting, hal lain yang diperlukan oleh perusahaan Anda adalah SOP. Apa itu SOP? Simak juga artikelnya ya, salam!